Senin, 20 Agustus 2007

Kiat Berdoa Agar Mustajab

RoL--Soal terkabulnya doa adalah salah satu daya tarik utama jamaah calon haji berburu ibadah di Masjid Nabawi Madinah. Karena di dalam masjid itu terdapat tempat bernama Raudah (taman), yang bila orang berdoa di sana , menurut sebuah hadis, dijamin akan dikabulkan alias mustajab. Luas Raudah sekitar 22 x 15 meter, berada di antara makam Rasulullah dan Mimbar.


Ada yang membandingkan, bila di Makkah ada tempat mustajab beranama Multazam, yakni bagian Ka`bah, antara hajar aswad dan pintu Ka`bah, maka di Madinah ada Raudah. Dua-duanya tempat mustajab untuk berdoa. Hari-hari ini, calon jamaah haji dari berbagai negara yang berada di Madinah salingberebut untuk bisa masuk Raudah. Di sana mereka berdoa, baca Qur`an, atau salat sunat.

Pengajian harian ba`da Maghrib di Masjid Nabawi, Rabu malam (29/11/2006), kebetulan bertemakan doa mustajab. Kali itu kajian tafsir Al-Qur`an oleh Syeikh Dr. Muhammad Nashir Fadhan, Imam Masjid Nabawi. Sebagian jamaah asal Indonesia yang sudha mulai berdatangan, tampak ikut melingkar, mengikuti pengajian Syeikh yang jambangnya sudah memutih itu. Salah satu ayat yang diluas adalah surat Al-Baqarah 186 yang artinya:

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka): sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa dekat (kepada mereka) Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka menyahut seruanKu (dengan mematuhi perintahKu), dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya mereka menjadi baik."

Ayat ini, menurut Nasir Fadhan, memiliki dua pesan. Pertama, penegasan bahwa Allah senantiasa dekat dengan hambanya, dan mendengar doa hambanya yang mau berdoa. Kedua, bahwa doa yang dikabulkan oleh Allah itu bersyarat: fal yastajibu li wal yu`minu bi, asal hamba itu juga mau menyambut seruan Allah dengan menaati-Nya dan asal hamba itu beriman.

Ini pelajaran bagi banyak orang yang merasa sudah sering berdoa, tapi jak juga terkabul-kabul. "Akhirnya syetan akan mendorong manusia untuk meninggalkan doa," katanya. "Dia kira Allah telah mengingkari janji-Nya untuk selalu mengabulkan doa. Padahal Allah tak pernah ingkar janji," Nashir Fadhan menambahkan.

Lho, kok? "Ya, Allah akan menjawab permintaan hambanya, bila si hamba juga menjawab permintaan Allah, untuk taat pada-Nya, untuk tidak berbuta maksiat, dan sebagainya," katanya. Ia kemudian mengutip sebuah hadis yang mengisahkan seseorang yang sudah berkali-kali memohon Ya Rab .. Ya Rab .. Wahai Tuhanku .. tapi tak juga dikabulkan. Ini karena makanan, minuman, dan pakaian hamba yang berdoa itu diperolah dengan cara haram.

Nashir Nabhan seolah hendak memberi bekal pada jamaah yang berebut berdoa di Raudah. Tempat pengajiannya juga hanya berselang beberapa meter dari Raudah. Mereka diingatkan untuk introspeksi sebelum berdoa. Tiap habis Maghrib di Masjid Nabawi terdapat pengajian. Dalam semalam kadang ada tiga lingkaran pengajian. Yang satu tema tafsir, yang lain hadis dan fikih. Ada juga pengajian untuk membetulkan cara membaca Al-Qur`an. mch/pur


Tidak ada komentar: